Rabu, 22 Juni 2011

Hunting I KompoR LP3i Medan

Fotografer: Harry Aprilio
Model Talent: Ola
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1000D, 43mm, 1/16sec, f/5, ISO-200, Adobe Photoshop CS3

Fotografer: Harry Aprilio
Model Talent: Nazwa
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1000D, 55mm, 1/12sec, f/5.7, ISO-200, Adobe Photoshop CS3






Fotografer: Mhd Fitra Afriansyah
Model Talent: Ola
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1000D, 37mm, 1/160sec, f/13, ISO-100, Strobist

Fotografer: Mhd Fitra Afriansyah
Model Talent: Ola
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1000D, 55mm, 1/160sec, f/13, ISO-100, Strobist


Fotografer: Fuji Astuti
Model Talent: Nazwa
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1000D, 55mm, 1/40sec, f/5.6, ISO-400, Adobe Photoshop CS3
  
Fotografer: Fuji Astuti
Model Talent: Ola
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1000D, 55mm, 1/25sec, f/5.6, ISO-400, Adobe Photoshop CS3



Fotografer: Chairunnisa Effendy
Model Talent: Ola
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1100D, 28mm, 1/50sec, f/5, ISO-400, Adobe Photoshop CS3

Fotografer: Chairunnisa Effendy
Model Talent: Nazwa
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 1100D, 42mm, 1/60sec, f/7, ISO-400, Adobe Photoshop CS3


Fotografer: M Rizal Ginting
Model Talent:Ola
Lokasi: Politeknik LP3i Medan
Data teknis: Canon EOS 500D, 50mm, 1/250sec, f/1.8, ISO-200, Adobe Photoshop CS3

Rabu, 27 April 2011

Pencahayaan (Lighting) bag. 2

Source (Sumber)

Sumber cahaya dalam pemotretan bisa dibagi atas:
1. Available light (Ambient), yaitu cahaya yang ada atau tersedia di lokasi pada saat pemotretan, baik berupa cahaya alami (sinar matahari) maupun cahaya buatan seperti lampu atau lilin yang tidak dikhususkan untuk tujuan pemotretan. Cahaya sekitar dapat dibagi menjadi empat kategori utama:
~ Daylight (Cahaya matahari)
~ Tungsten (Cahaya lampu)
~ Fluorescent (Cahaya fosfor pada tabung neon)
~ Firelight (Cahaya api)


2. Artificial light, yaitu cahaya yang sengaja diadakan untuk tujuan pemotretan. Pencahayaan ini dibedakan lagi menjadi 2 macam yaitu:
~ Continuous light (Tungsten), yaitu cahaya yang terus menerus menyala.
~ Uncontinuous light (Flash/blitz), yaitu cahaya yang hanya menyala sesaat saat pemotretan.


Intensity (Intensitas)
Intensitas cahaya adalah deskripsi dari tingkat kecerahan cahaya (light’s brightness). Intensitas cahaya yang jatuh pada subyek dapat diukur dengan menggunakan light meter. Hal ini disebut 'incident reading'. Di kamera juga terdapat light meter. Light meter pada kamera tidak secara langsung mengukur intensitas cahaya yang jatuh pada subjek tetapi tingkat cahaya yang dipantulkan dari itu. Hal ini disebut 'reflected reading'
Light Meter


light meter pada kamera



Quality (Kualitas)
Cahaya dari sumber cahaya seperti flash terbuka atau matahari digambarkan sebagai cahaya yang memiliki kualitas keras. Semakin sempit (terarah) ruang sumber cahaya yang keluar maka semakin keras cahaya yang terlihat. Semakin luas ruang sumber cahaya yang keluar maka semakin lembut cahaya yang terlihat. Contohnya: cahaya flash yang diberi diffuser seperti payung putih akan lebih lembut daripada cahaya dari flash yang tidak diberi diffuser.




Direction (Arah)
Arah cahaya menentukan dimana bayangan jatuh dan dimana sumber cahaya berada pada posisi subyek Tanpa bayangan foto bisa tampil datar dan membosankan secara visual. Cahaya yang datang dari satu sisi atau di belakang tidak hanya akan memisahkan subyek dari latar belakang, tetapi juga memberikan dimensi.


Contrast (Kontras)
Kontras adalah derajat perbedaan antara nada terang dan gelap pada subjek atau gambar fotografi. Sebuah foto kontras tinggi adalah foto dimana salah satu dark tones dan bright tones lebih mendominasi daripada mid-tones. Gambar kontras tertinggi lebih mungkin terjadi pada foto hitam putih, dan di mana tidak ada pertengahan nada tetap. Sebuah foto kontras rendah adalah foto dimana mid-tones mendominasi dan jika hanya ada sedikit warna yang mendekati putih atau hitam. Tanpa kontras gambar foto akan tampak membosankan dan datar. Kontras lah yang memberikan dimensi, shape (bentuk) dan form (wujud) pada foto. Kesadaran dan kemampuan untuk memahami dan mengontrol kontras merupakan keterampilan penting untuk bekerja dengan sukses di pencahayaan bervariasi dan kompleks pada situasi yang timbul di lokasi pemotretan.


Color (Warna)
Spektrum cahaya yang tampak terdiri dari kisaran panjang gelombang dari 400 nanometer (nm) sampai 700nm. Panjang gelombang cahaya dibawah 400nm adalah radiasi UV dan X-ray dan di atas 700nm adalah inframerah (semua mampu direkam secara fotografis). Ketika spektrum dilihat secara simultan kita akan melihat Cahaya putih.



Pencahayaan (Lighting) bag. 1

Kata 'Photography' (dalam bahasa Indonesia kita tuliskan fotografi) berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ‘photos’ (cahaya) dan ‘graph’ (garis atau gambar). Jadi Photography bermakna melukis dengan cahaya. Tanpa cahaya tidak ada fotografi. Cahaya adalah inti dari fotografi. Untuk membuat foto yang bagus dan sesuai dengan keinginannya, Fotografer harus sepenuhnya memahami cahaya (pencahayaan) dan tentu saja teknis dari peralatan (kamera, lensa, dll) yang dipakainya. Sehingga Fotografer lah yang bisa menguasai dan mengontrol hasil akhir penciptaan gambar/foto, bukan alat-alat dari fotografi itu sendiri. Banyak Fotografer sekarang yang bergantung pada alat yang dipakainya. Dan yang terjadi adalah hasil foto tidak sesuai dengan yang diharapkan karena apa yang dilihat dan diperhitungkan kamera bisa sangat berbeda dengan apa yang dilihat dan diperhitungkan oleh fotografer.


Melihat cahaya
Untuk mengelola sumber cahaya, pertama-tama kita harus menyadari keberadaannya. Seringkali kita keasyikan dengan konten dan framing yang bisa membuat kita lupa akan cahaya yang jatuh pada subjek dan latar belakang (background). Ketika cahaya jatuh pada (menyinari) subjek itu menciptakan berbagai tones yang bisa dikelompokan ke dalam tiga kategori utama: Highlights, Mid-tones dan Shadows. Masing-masing dapat digambarkan dengan tingkat pencahayaan (seberapa terang, seberapa gelap) dan distribusi cahaya tersebut di dalam frame gambar/foto. Ini pada gilirannya ditentukan oleh posisi relatif Subjek, sumber cahaya dan kamera.
 

Mengenal dan memahami cahaya
Untuk memahami sepenuhnya tentang cahaya adalah penting bagi fotografer untuk mengenal karakteristik dari cahaya tersebut. Karakteristik cahaya bisa dibagi atas:
~ Source (Sumber)
~ Intensity (Intensitas)
~ Quality (Kualitas)
~ Direction (Arah)
~ Contrast (Kontras)
~ Color (Warna)


Pembahasan tentang karakteristik cahaya akan ku ulas pada bagian selanjutnya :)

Senin, 11 April 2011

Zone System

Zone system adalah sebuah teknik fotografi untuk mengoptimalkan exposure film. Pada dasarnya zone system yang temukan oleh Ansel Adam dan Fred Archer pada Tahun 1841 bertujuan memberikan kepada fotografer metode yang sistematik untuk melihat hubungan langsung antara subyek langsung yang dilihat oleh mata dengan hasil yang akan diperoleh dari hasil foto. Juga dapat mengambarkan hubungan langsung antara visualisasi dengan dengan hasil cetak foto. Pada awalnya konsep ini hanya digunakan untuk film Black and White saja, namun kedepannya konsep ini dapat pula di implementasikan dalam fotografi digital yang marak sekarang ini.

Zone system pada awalnya diimplementasikan pada slide large format dimana setiap lembar slide dapat diproses secara mandiri, untuk kamera roll film hal ini sulit dilaksanakan karena sebuah roll film akan susah sekali untuk diproses secara mandiri.

Ada beberapa orang yang menganggap zone system tidak dapat diimplementasikan pada digital. Tetapi pada kenyataannya zone system adalah konsep yang sederhana yang juga bisa diimplementasikan pada fotografi digital.

Kenapa Zone System masih diperlukan dalam fotografi modern sekarang ini? Kemampuan film, kertas foto dan sensor cahaya yang mempunyai kemampuan terbatas dalam hal jangkauan tonal yang dapat dihasilkan dan direkam. Seorang fotografer pada masa itu hanya dapat melipat-gandakan brightness dari kertas foto 9 stop sebelum kertas berhenti menampilkan perbedaan antara satu stop dengan stop lainnya. Dengan kata lain jangkauan dinamik
(Dynamic Range) dari kertas foto saat itu hanya memiliki 9 stop. Untuk saat ini kertas foto mampu menampilkan perbedaan stop lebih dari 9 stop. Kemampuan perbedaan stop ini yang memungkinkan fotografi jaman sekarang lebih mampu menampilkan detil dan bayangan, mulai dari lipatan kain dari gaun pengantin yang berwarna putih sampai kepada detil kancing baju pada pakaian kemeja pengantin yang berwarna hitam.
Hal ini sangat berbeda sekali dengan kemampuan mata kita yang mampu lebih banyak bertoleransi untuk melihat dari tone yang sangat gelap sampai kepada tone yang sangat terang, dengan kata lain jangkauan dinamik yang dimiliki mata kita lebih besar dari kemampuan film, sensor, maupun kertas cetak. Nah disinilah peran dari kemampuan fotografer untuk menjembatani antara visualisasi nyata dari mata kita dengan hasil yang akan kita buat dalam bentuk file maupun tercetak. Dengan zone system fotografer mendapatkan jalan yang sederhana untuk mengontrol kontras dari film negatif didalam kameranya.

Prinsip Dasar

Mengontrol kontras dalam film perlu dilakukan karena kamera negatif memerlukan eksposure yang cukup untuk menampilkan detil di daerah gelap dari image dan mengatur kontrol untuk membangun daerah terang pada cetakan. Ini dinyatakan dalam aturan klasik "expose for shadow and develop for highlight". Exposure yang tepat memberikan kesempatan kepada fotografer untuk mengontrol waktu lamanya merendam dalam larutan developer pada waktu mencetak. Sehingga negatif dapat menghasilkan foto yang bagus.

Zone system memberikan metode yang simpel kepada fotografer untuk memprediksi hasil dari jangkauan yang berbeda dari dunia nyata, film dan hasil cetakan.

Imajinasikan semua nilai tonal yang dapat dilihat atau dapat m
uncul dicetakan foto digambarkan sebagai gradasi berkesinambungan dari hitam ke putih sebagai berikut:



kemudian bagi gradasi tonal tersebut menjadi 11 bagian tonal kemudian beri nomor untuk masing2 tonal tersebut menjadi seperti ini:





Zone, Tekstur dan Detil

Ada tiga macam zone di dalam zone system yaitu:

  • Low Values Zone O Hitam pekat, tidak ada gunanya dalam negatif, kecuali untul log film. Zone I Hitam total pada cetakan, sedikit memiliki tonal, namun tidak memiliki tekstur. Zone II Memiliki tonal yang pekat, mewakili bagian tergelap dalam foto, masih memiliki sedikit detil yang dibutuhkan. Zone III mewakili rata-rata material berwarna gelap, menampilkan sedikit sekali tekstur.
  • Middle Values. Zone IV rata-rata tanaman gelap, batu gelap atau daerah bayangan pada foto landscape. Bayangan yang normal pada kulit orang kaukasian. Zone V Middle Gray(18 % refleksi), warna langit utara yang cerah jika dengan menggunakan pankromatik film, kulit gelap, batu abu-abu, dan kayu-kayuan. Zone VI Kulit orang kaukasian dibawah sinar matahari, mendifuse cahaya matahari atau buatan, batu berwarna terang, bayangan disalju.
  • High Values, Zone VII kulit yang sangat cerah, obyek abu2 terang, rata-rata warna salju dengan cahaya dari samping. Zone VIII Putih dengan tekstur, tekstur dari salju, dan highlight dari orang kaukasian. Zone IX putih mendekati warna putih murni, hanya sedikit sekali memiliki tekstur, dan kalau dicetak akan sama dengan Zone X tidak bisa dibedakan, Zone X adalah putih murni, bagian bercahaya pada gambar.
Mengukur zone

Setiap zone mewakili sejumlah cahaya, jika jumlah cahaya di-doble-kan maka akan semakin terang dan jika cahaya dikurangi setengahnya maka akan semakin gelap, dalam hal ini zone sama dengan sebuah kontrol di dalam fotografi, perbedaan tiap zone setara dengan perbedaan 1 f-stop dan setara dengan 1 EV angka meter, hal ini juga setara dengan perbedaan 1 stop pada angka ISO, dengan demikian seorang fotografer dapat mengontrol zone dengan f-stop, nilai EV dan ISO.

Perlu diketahui bahwa sebuah permukaan yang gelap dibawah cahaya yang terang akan merefleksikan nilai yang sama dengan sebuah permukaan yang terang dibawah cahaya yang redup, mata manusia merefleksikan hal yang berbeda untuk hal ini, tetapi untuk light meter akan mengukur nilai yang sama. Dengan mengetahui hal ini memungkinkan fotografer menangkap expose yang benar untuk sebuah subyek fotografi. Jika seorang fotografer ingin memprevisualisasikan Zone III dengan penuh tekstur dan detil di hasil cetaknya, menghasilkan zone III secara benar sangat penting karena subyek yang berada dibawah zone III akan under exposed, dalam hal ini dia dapat mengukur catatan exposure dengan hati-hati untuk zone III. Tapi pengukuran pada zone V lebih dianjurkan, dalam hal ini fotografer tinggal memotret subyek dengan exposure 2 stop lebih gelap dari rekomendasi metering.

Membangun Zone System
Setiap kombinasi film dan cairan developer merekomendasikan waktu normal pencucian film yang akan menghasilkan negatif yang memiliki kontras yang sama dengan subyeknya, dengan kata lain pencucian waktu normal akan mengasilkan negatif yang flat jika memotret subyek dengan kontras rendah dan negatif yang kontras jika memotret subyek kontras.
Pencucian yang pas berarti mengerti bagaimana menambahkan atau mengurangi lamanya waktu pencucian film untuk membuat obyek yang flat atau kontras menjadi baik di kertas foto.

Dengan adanya zone system maka fotografer diberikan jalan untuk mengukur kontras dari foto kedalam zone, jika film membutuhkan lebih cepat atau lebih lama dari waktu normal pencucian film. Hal ini disebut Normal Minus (N-) atau Normal Plus(N+) waktu pencucian.

Zone System pada Digital
Zone system juga dapat diimplementasikan pada kamera
digital, seperti halnya dalam fotografi film, perbedaan yang terpenting adalah jika pada film kita melakukan "exposed for shadow and develop for highlight", pada digital kita melakukan "exposed for highlight and develop for shadow" kebalikannya dari film, jika sebuah image sudah kehilangan detil atau over exposed maka tidak mungkin membuatnya pas, untuk itu lebih baik kita menghasilkan highlight yang tepat dan mengolahnya untuk shadownya.

Kamis, 24 Maret 2011

OneLight Photography Workshop with Zack Arias

OneLight Photography Workshop with Zack Arias || 1.29 GB
Adobe Photoshop Tutorial | DVDRip | Trainer: Zack Arias | 2 DVD Discs Set

A year of planning and 8 months of production later this thing is ready to get out into the public! Zack Arias have worked very hard to make this a product you are going to enjoy, learn from, and be inspired by. It is not a DVD about Zack Arias talking about himself. It is not a DVD with a dude in a studio going on and on and on about mountains of technical jargon. It isn’t a 2 hour commercial for his corporate sponsor. He doesn’t have a corporate sponsor. Zack Arias not here to sell you gear. In fact, he’ll probably talk you out of buying some gear at some point. Is off camera flash intimidating? Are you a bit fearful of it? It is Zack Arias’ goal to get you to drop all the fear and intimidation and get your flash off camera as God intended it to be used! Once the “light bulb” goes off in your head, you’ll see how simple it really can be and you will see your photography grow by leaps and bounds. You’ll have so much more confidence to take on any project that comes your way.


In the nearly 4 hour long set of DVD’s Zack Arias go over philosophy, gear, exposure, modifiers, application of it all, how he compose images, what I’m looking for in a photo, what I like, what I don’t like, how things go really well, how things start to suck very quickly, how to interact with clients, how to get kicked out of not just one location but two locations, and, most importantly, how to deal with a group of drunk girls out on the street.


Disc One ::

Opening Thoughts :: Exposure Control :: Gear (lights, stands, triggers, etc.) :: Modifiers (Umbrellas, soft boxes, grids, etc.) :: Indoor shoot and then 2 location shoots with the same client. During these shoots he methodically talk through his thinking process and how he is finding exposure and warming up to shooting and working with clients.

Disc Two ::

Zack Arias pick up the pace on Disc Two and they do a lot of shooting. You’ll follow Zack Arias on shoots with 3 individuals and one band. He is more in “shooting” mode than “teaching” mode on this disc but he is still talking through the process of what he is looking for in the final photo, how he is going to get there, what type of light and modifier he need to get the job done, and how to work with situations when things just aren’t perfect.

Zack Arias end the DVD with some information about his workflow in Lightroom. “I’m not a “workflow” teacher. I have a system that works for me and I’m always improving it. Finally, the montage and credits are pretty cool. Stick around for those.”


Download:
http://rapidshare.com/files/221659412/jackycandy1412_OLight.2DVD.part01.rar
http://rapidshare.com/files/221659279/jackycandy1412_OLight.2DVD.part02.rar
http://rapidshare.com/files/221658301/jackycandy1412_OLight.2DVD.part03.rar
http://rapidshare.com/files/221658244/jackycandy1412_OLight.2DVD.part04.rar
http://rapidshare.com/files/221658328/jackycandy1412_OLight.2DVD.part05.rar
http://rapidshare.com/files/221658290/jackycandy1412_OLight.2DVD.part06.rar
http://rapidshare.com/files/221658322/jackycandy1412_OLight.2DVD.part07.rar
http://rapidshare.com/files/221658288/jackycandy1412_OLight.2DVD.part08.rar
http://rapidshare.com/files/221658278/jackycandy1412_OLight.2DVD.part09.rar
http://rapidshare.com/files/221658262/jackycandy1412_OLight.2DVD.part10.rar
http://rapidshare.com/files/221658270/jackycandy1412_OLight.2DVD.part11.rar
http://rapidshare.com/files/221658312/jackycandy1412_OLight.2DVD.part12.rar
http://rapidshare.com/files/221662059/jackycandy1412_OLight.2DVD.part13.rar
http://rapidshare.com/files/221662004/jackycandy1412_OLight.2DVD.part14.rar
http://rapidshare.com/files/221662045/jackycandy1412_OLight.2DVD.part15.rar
http://rapidshare.com/files/221662019/jackycandy1412_OLight.2DVD.part16.rar
http://rapidshare.com/files/221662027/jackycandy1412_OLight.2DVD.part17.rar
http://rapidshare.com/files/221662034/jackycandy1412_OLight.2DVD.part18.rar
http://rapidshare.com/files/221661616/jackycandy1412_OLight.2DVD.part19.rar